Rabu, 18 Agustus 2010

KORUT Dalam Gambar

Spoiler for 1:

Penduduk Korut dan para tentara ikut merayakan hari jadi ke 60 Korut pada tangga 9 September 2008. Foto ini diterbitkan oleh kantor berita resmi Korut, KCNA.


Spoiler for 2:

Foto yang diterbitkan oleh kantor berita China, Xinhua, memperlihatkan para tentara wanita Korut berbaris melewati Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, ibukota Korut, dalam perayaan hari jadi ke 60 Korut.


Spoiler for 3:

Tentara Korut berparade melewati Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Korut, 9 September 2008. (Foto Kyodo News).


Spoiler for 4:

Beberapa tentara wanita Korut beserta persenjataan anti pesawat terbang, berparade melewati Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Korut, 9 September 2008 . (Foto: Kiyodo News).


Spoiler for 5:

Ribuan rakyat Korut berkumpul bersama menyaksikan dan ikut ambil bagian pada parade militer di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Korut, 9 September 2008. (Foto: Kiyodo News).


Spoiler for 6:

Sekumpulan tentara Korut tampak dalam suasana informal yang santai. Pengambil foto ini, Eric Laffforgue mengatakan : “Tak mudah mengambil foto tentara yang sedang tersenyum !”


Spoiler for 7:

Lebih dari 100 ribu orang Korut ikut ambil bagian membentuk formasi pada acara Olahraga Masal (Mass Games) di Pyongyang, Korut, 13 Agustus 2008. (Foto : Wally Santana)


Spoiler for 8:

Para pemudi Korut membentuk formasi senam, bagian dari 100 ribu peserta yang ikut dalam Olahraga Masal (Mass Games) di Pyongyang, Korut, 13 Agustus 2008. (Foto: Wally Santana)


Spoiler for 9:

Ratusan perempuan muda membentuk formasi pada Olahraga Masal di Korut, 12 September 2008. (Foto: Eric Laffforgue)


Spoiler for 10:

Korut tidak hanya mengadakan Olahraga Masal, tetapi juga mengadakan Tarian Masal (Mass Dance). Tampak wanita muda Korut ikut ambil bagian pada acara Tarian Masal. Eric Laffforgue:”Lebih dari 100.00 ribu penari berada di lapangan raksasa. Penonton diundang untuk ikut bergabung. Musik dimainkan oleh para pemain band secara “live”. Pertunjukan ini berlangsung selama 1 jam, setelah itu lampu-lampu dimatikan, kurang dari 5 menit lapangan menjadi kosong, dan setiap orang pulang ke rumah masing-masing dalam kegelapan jalan di Pyongyang.” (Foto: Eric Laffforgue).


Spoiler for 11:

Seorang gadis tampak sedang menyanyikan lagu patriotik pada acara pertunjukkan di gedung sekolah anak-anak Mangyongdae, pada 17 April 2008. (Foto: Eric Laffforgue).


Spoiler for 12:

Eric Laffforgue : “Pemandangan Pyongyang diambil fotonya dari hotel Yanggakdo. Di Korut, tidak ada lampu-lampu penerangan untuk umum. Rumah-rumah penduduk lampu penerangannya sangat rendah daya listriknya. Akibat krisis BBM, ibu kota Pyongyang pada malam hari sepi kendaraan, tidak ada kehidupan malam. Hanya monumen-monumen saja yang terang benderang jika ada acara festifal pada malam hari. Setiap jam, selama 1 jam, mulai jam 6 sore sampai tengah malam, pengeras suara memperdengarkan lagu-lagu patriotik secara kencang-kencang. Para turis dilarang keras meninggalkan hotel untuk jalan-jalan berkeliling kota, walaupun Pyongyang adalah kota aman. Itulah peraturannya !” (Foto: Jo Yong-Hak).

Spoiler for 13:

Pemandangan jalan di Pyongyang, tampak samar-samar Hotel Ryugyong yang pembangunannya macet sejak tahun 1992. Eric Laffforgue : “Setiap hari Minggu, mobil dilarang keluar ke jalan, hanya kendaran militer dan pejabat pemerintah yang diperbolehkan . Alasannya adalah untuk mencegah polusi !”
(Foto: Eric Laffforgue).

Maaf Tidak Ada Nomor 14


Spoiler for 15:

Eric Laffforgue: ”Jalan raya (highway) di Korut sangat lebar dan sepi kendaraan mobil. Pesawat bisa mendarat di jalan raya itu. Anda bahkan bisa melihat anak-anak bermain di tengah jalan raya. Keamanan di jalan raya merupakan problem, karena anak-anak dan orang tua sering menyeberang jalan begitu saja tanpa melihat ke arah kendaraan yang datang. Satu-satunya kendaran yang kadang-kadang anda lihat adalah kendaran militer. Hampir seluruhnya di temui berhenti di tepi jalan, mogok karena rusak. Atau anda juga bisa melihat kendaraan mewah bermerk Mercedes terbaru milik pejabat pemerintah Korut, melesat dengan kecepatan tinggi !” (Foto: Eric Laffforgue).


Spoiler for 16:

Seorang anak kecil tampak di depan sebuah gedung tempat kediaman penduduk di Pyongyang pada 12 April 2008. Eric Laffforgue:”Pada hari Minggu pagi, seluruh anak-anak mengikuti latihan Olahraga Masal, termasuk juga orang tuanya, sehingga gedung-gedung dan jalan-jalan disekitarnya tampak kosong total. Suasana yang sungguh ganjil !” (Foto: Eric Laffforgue).


Spoiler for 17:

Perumahan apartemen di Korut, yang tampak dari seberang “zona bebas militer” (demilitarized zone) antara 2 Korea (Korut dan Korsel), dari kota Kimpo, sebelah utara Seoul, Korea Selatan. (Foto: Yonhap, Baek Seung-yul)


Spoiler for 18:

Pedesaan yang dibangun oleh Korut sebagai propaganda, terlihat dari lokasi Observasi Yeolsoe, Korea Selatan, kira-kira 62 km sebelah utara kota Seoul, 27 Agustus 2008. (Foto: Jo Yong-Hak).


Spoiler for 19:

Seorang tentara wanita sedang berjalan di pedesaan. Fotografer Eric Laffforgue :”Saya tak tahu kemana mereka pergi, saya tak tahu apa yang mereka perbuat. Jika anda mengunjungi pedesaan, anda akan melihat banyak tentara jalan-jalan, …. jauh dari sesuatu yang diperbuat.” (Foto: Eric Laffforgue).


Spoiler for 20:

Seorang wanita mengendong bayinya di belakang, membonceng motor bersama suaminya, seorang tentara, menyusuri jalan di tepi sungai Yalu, dekat kota Qing Cheng, 12 September 2008. (Foto: David Gray).


Spoiler for 21:

Sebuah perahu motor membawa tentara Korut menyusuri sungai Yalu menuju kota Qing Cheng, Korut, sekitar 50 km utara perbatasan China, kota Dandong, 12 September 2008. (Foto: David Gray).


Spoiler for 22:

Seorang wanita Korut, sedang mencuci pakain di tepi sungai Yalu dekat kota Qing Yeng, 12 September 2008. (Foto: David Gray).


Spoiler for 23:

Tiga anak perempuan Korut melewati rumahnya di tepi sungai Yalu, dekat kota di Korut, Qing Cheng, dekat kota di China, Dandong, 12 Setember 2008. Bulan Agustus 2008, Badan Program Pangan Dunia (United Nations World Food Program) mendesak negara-negara pendonor untuk mengeluarkan dana sebesar 160 juta dollar AS untuk membantu Korut secara kemanusiaan, terlepas dari kepentingan politik. Korut mangalami krisis pangan sejak tahun 1990. (Foto: David Gray).


Spoiler for 24:

Seorang tentara wanita Korut, mengintip dari balik pohon pada saat ia berpatroli di samping pagar kawat perbatasan sepanjang tepi sungai Yalu dekat kota Qing Cheng, Korut, 12 September 2008. (Foto: David Gray).


Spoiler for 25:

Tampak beberapa tentara siap-siap dengan senjatanya ketika perahu motor turis mendekat ke arah mereka di tepi sungai Yalu, dekat kota Sinuju, Korut, berhadapan dengan perbatasan kota Dandong, China, 13 September 2008. (Foto: David Gray).


Spoiler for 26:

Seorang tentara wanita Korut sedang mengawasi dari balik pos penjagaan di depan perbatasan sungai Yalu, 24 Maret 2009. (Foto: Andy Wong).


Spoiler for 27:

Seorang tentara wanita Korut sedang berdiri berjaga-jaga di perbatasan sungai Yalu, berhadapan dengan perbatasan kota di China, Hekou, 23 Maret, 2009. (Foto: Andy Wong).


Spoiler for 28:

Penjaga perbatasan Korut berhenti sejenak di tepi sungai Yalu di perbatasan China dekat kota Hyesan, Korut, , April 2009. (Foto: Reinhard Krause).


Spoiler for 29:

Pekerja wanita Korut sedang bekerja di depan sebuah gedung bergambar pemimpin terdahulu mereka, Kim Il Sung, di kota Hyesan, 5 April 2009.
(Foto: Reinhard Krause).


Spoiler for 30:

Para pekerja Korut sedang berjalan ke arah sebuah pabrik di kota Hyesan, 4 April 2009.
(Foto: Reinhard Krause).


Spoiler for 31:

Dua orang laki-laki bersepeda di pinggir sungai Yalu, berlatar belakang rumah-rumah penduduk, di kota Hyesan, Korut, 5 April 2009. (Foto: Reinhard Krause).


Spoiler for 32:

Seorang wanita membawa air dalam ember yang diperoleh dari sungai Yalu di kota Hyesan, Korut, 6 April 2009. (Foto: Reinhard Krause).



Spoiler for 33:

Para pekerja Korut tersenyum ketika pengunjung dari China melambaikan tangannya ke arah mereka dari kapal penumpang, sementara di belakangnya tampak tentara penjaga perbatasan Korut mengawasi ke arah perbatasan sungai Yalu di kota Sinuiju, 22 maret 2009. (Foto: Andy Wong)
.


Spoiler for 34:

Dua anak laki-laki Korut, melempar batu dari tepi sungai Yalu pada saat kapal penumpang lewat, di bagian utara selatan Kota Siniuju, 3 April 2009, berseberangan dengan kota Dandong, China. (FREDERIC J. BROWN/AFP/Getty Images)


Spoiler for 35:

Beberapa anak Korut tampak sedang berkelahi di tepi sungai Yalu, Korut, 5 April 2009. (Foto: Ng Han Guan)


Spoiler for 36:

Tentara penjaga perbatasan Korut, melempar batu ke arah fotografer ketika mereka sedang bertugas di lapangan di tepi sungai Yalu, dekat kota Hyesan, Korut, 6 April 2009.
(Foto: Reinhard Krause).


Spoiler for 37:

Seorang pengunjung berjalan di sebuah jembatan yang patah (broken bridge) di kota Dandong, China, yang digunakan untuk menghubungkan China dan Korea Utara sebelum jembatan ini dibom oleh AS ketika terjadi Perang Korea. Dan sekarang menjadi obyek wisata yang menarik di sungai Yalu. (Foto: PETER PARKS/AFP/Getty Images).


Spoiler for 38:

Menjelang senja di sungai Yalu, 3 April 2009, sungai yang memisahkan kota Siniuju, Korut, dengan kota Dandong, China, yang saling berhadapan. Lampu-lampu menerangi sebuah jembatan sungai Yalu, sebuah jembatan tanpa nama yang patah. (FREDERIC J. BROWN/AFP/Getty Images.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer