Jumat, 20 Agustus 2010

Pilah-pilih Teman Dekatnya

Mungkin Anda pernah mendengar atau mengalami kenakalan anak yang diakibatkan salah dalam memilih teman. Anak Anda mungkin berpendapat bahwa temannya biasa-biasa saja dan tidak mengganggu dirinya.

Memang anak yang tidak mau mengikuti aturan atau senang menyakiti perasaan teman lainnya, sering kali di permasalahkan oleh orangtua temannya. Terkadang orangtua langsung melarang atau bahkan mendiamkannya dengan harapan anaknya akan baik-baik saja.

Saat anak duduk di bangku sekolah dasar, mereka sudah mempunyai kesukaan yang pasti dan ingin bermain serta bersahabat dengan semua anak. Dari segi perkembangan, anak akan memilih mana yang sebenarnya temannya. Jika Anda tidak suka karena cara berpakaiannya, prilakunya atau karena latar belakang orangtuanya, sebaiknya diamkan saja.

Dengan begitu emosional dapat berkembang dan memiliki teman yang berbeda-beda dilihat dari lingkungannya. Tapi jika persahabatan tersebut membahayakan anak, maka orangtua harus mencari jalan untuk ikut campur. Hal tersebut dapat Anda lihat dengan memperhatikan prilakunya.

Bila anak tampak tidak bahagia sesudah bermain dengan anak tersebut, maka Anda patut mencurigainya. Karena pada umumnya anak akan bersemangat dan gembira sesudah bermain dengan temannya, dan bukan jadi murung dan sedih.

Anak usia sekolah dasar sering meniru gaya anak lain, tetapi jika kepribadian si kecil mendadak menjadi berubah sebaiknya pelajari apa penyebabnya. Jadi jika anak yang biasanya penurut atau kooperatif mendadak berubah menjadi provokatif, kemungkinan si kecil mendapat pengaruh negatif dari temannya. Jika anak yang biasanya rajin jadi mendadak tidak mau mengerjakan PR atau memperhatikan tugas sekolah, kemungkinan itu disebabkan anak menerapkan sisi negatif dari temannya.

Katakan dengan jujur kalau Anda memang merasa hubungan anak dan temannya itu berbahaya dan jelaskan alasannya. Tapi untuk anak berusia di atas 8-9 tahun, melarangnya berteman bisa menjadi bumerang bagi Anda. Karena mereka memiliki sejumlah kebebasan. Meskipun Anda melarang persahabatan tersebut, mereka mungkin masih duduk bersebelahan di kelasnya.

Siasatilah dengan mengundangnya untuk datang ke rumah, sehingga Anda bisa mengatur dan mengawasinya. Buatlah rumah Anda menjadi tempat yang menyenangkan sehingga anak senang main ke rumah Anda. Tegaskan bahwa di rumah Anda, si teman harus mematuhi aturan-aturan tertentu. Puji mereka jika mematuhi peraturan, sehingga Anda dapat melatih anak mempunyai sisi positif dan dapat mempengaruhi anak lainnya ketimbang si kecil dipengaruhi negatif.

Jika mereka menemui teman baru yang mempunyai minat atau kesenangan yang sama dengannya, pAndangan hidup yang sama, maka akan mengalahkan persahabatan lama. Jika diberi pilihan, kebanyakan anak akan memilih untuk tidak meneruskan persahabatan yang merusak. Anak akan merasakan dengan sendirinya, sehingga dia akan memilih teman mana yang lebih menyenangkan untuk bermain dan belajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer