Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Juni 2011

Mari Belajar Dari Kesalahan



Tidak ada orang yang suka berbuat kesalahan. Namun jika anda ingin melewati hidup dengan baik, maka tidak ada jaminan bagi anda untuk tidak melakukan kesalahan. Jika anda dapat belajar dari kesalahan dengan tepat, maka anda akan mendapatkan bahan bakar baru untuk maju kedepan.

Anda harus menyadari bahwa kesalahan adalah bagian yang penting dalam pengembangan diri. Jangan termenung terus dengan rasa bersalah dan penyesalan, pelajari bagaimana anda dapat belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut.

1. Minta Maaf dengan Tulus dan Sungguh-sungguh

Jika anda telah melakukan kesalahan yang menyakiti/membahayakan orang lain, sangat penting bagi anda untuk segera meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Pastikan bahwa itu adalah betul-betul suatu kecelakaan yang tidak akan terulang. Permintaan maaf yang baik akan mengembalikan tingkat kepercayaan orang tersebut pada anda.
Sebaliknya, jika anda tidak meminta maaf, maka kemungkinan besar orang tersebut akan menyerang anda.

Akan sangat efektif jika anda meminta maaf secara pribadi dibandingkan lewat surat atau email. Namun, begitu anda telah mendapatkan maaf, jangan sampai melakukan kesalahan yang sama lagi, karena itu adalah suatu kekonyolan dan sangat menjengkelkan. Segera perbaiki tindakan-tindakan anda.

2. Jangan Menjadi Seorang Yang ’Perfectionist’

Jika anda menjalani hidup dengan ketakutan untuk melakukan kesalahan, maka anda akan menghabiskan hidup anda dengan tidak melakukan apa-apa. Bukan masalah jika anda melakukan kesalahan, karena sekali lagi itu adalah bagian penting dari hidup agar anda terus maju. Semakin banyak tanggung jawab yang anda pikul, kemungkinan anda melakukan kesalahan pun semakin sering.

Jika anda selalu ingin merasa semuanya sempurna, selalu ingin menghindari kesalahan-kesalahan sekecil apapun, hal itu lama kelamaan akan membentengi diri anda secara psikologi dan anda menjadi tidak berani dalam mengambil resiko.

3. Jangan Membuang Waktu Dengan Mencari Pembenaran

Kita manusia mempunyai sifat alami untuk mencari pembenaran atas kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Ketika kita melakukan kesalahan, rata-rata reaksi pertama kita adalah menyalahkan orang lain.

”Ya, saya telah menabrak mobil di depan saya, tapi itu adalah karena teman saya yang selalu mengajak saya bergosip sehingga konsentrasi saya terpecah…”

”Saya tidak dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal karena komputer saya mengalami gangguan …”

Perlu anda ketahui, ketika kesalahan telah dibuat, atasan anda sama sekali tidak tertarik dengan pembenaran-pembenaran yang anda buat. Kita mencari pembenaran karena ego kita yang tinggi. Kadang-kadang, hal terbaik yang perlu diucapkan, sangat sederhana : ”Ya, saya telah melakukan kesalahan.”

4. Pahami Mengapa Kesalahan Tersebut Dapat Terjadi

Kesalahan-kesalahan dapat terjadi karena berbagai macam kesalahan. Untuk mencegah terjadinya kesalahan yang sama dua kali, anda harus memahami akar permasalahannya.

Sebagai contoh, anda seringkali berbicara dengan nada cepat dan marah; sering anda mengeluarkan kata-kata yang kurang baik. Anda harus mencari tahu apa yang menyebabkan anda marah pada saat itu. Mungkin anda merasa sangat lelah atau kepala anda sedang sakit. Jika anda melakukan kesalahan karena anda begitu lelahnya, cobalah untuk tidak tidur sampai larut malam. Jika anda merasa stress, carilah jalan untuk membuat anda relax.

5. Hindari Mengulang Kesalahan Yang Sama

Anda harus menghindari perasaan bersalah yang terus menerus karena telah berbuat kesalahan, namun pada saat yang sama, anda harus mencari jalan pemecahan dan melakukan tindakan perbaikan. Jika anda mengulang kesalahan yang sama, hal tersebut menunjukkan bahwa anda tidak mengalami suatu kemajuan dan menyebabkan kerugian/penderitaan yang berulang.

Seringkali kesalahan disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Untuk mencegah kesalahan yang sama berulang, anda harus menghapuskan kebiasaan buruk tersebut. Hal ini memang tidak mudah dan membutuhkan usaha ekstra untuk merubah kebiasaan. Bagaimanapun, semakin cepat anda bisa merubah kebiasaan buruk tersebut, semakin cepat anda menghindari melakukan kesalahan yang sama.

6. Kesalahan Adalah Kesempatan Untuk Belajar

Dari kesalahan-kesalahan yang telah anda buat, tentu saja anda akan semakin berkembang dan bijak. Kesalahan-kesalahan, dalam hubungannya dengan keberanian mengambil resiko, merupakan sesuatu yang krusial untuk kesuksesan anda. Hal yang terpenting adalah melihat kesalahan sebagai batu loncatan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi dan kehidupan yang lebih baik.

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9226867


Senin, 22 November 2010

Ketika Si Kecil Mulai Bertanya Tentang Porno

"Porno itu apa Ma?" Demikian tanya Ihsan kecil pada ibunya, karena kebetulan ketika meminjam blackberry kakaknya untuk main game, tanpa sengaja Ikhsan kecil melihat ada tulian www.pornography. Terperanjat bu Indah, ibunya Ihsan yang memliki 5 anak, dimana 3 sudah beranjak remaja dan 2 masih usia sekolah dasar. Dengan agak tergagap bu Indah menajawab, ”porno itu, bila kita buka baju didepan orang lain maka bisa dibilang porno.”

Namun Ihsan pun bertanya, “lalu, kalau kucing kan gak pakai baju, berarti porno juga dong, si Naufal, adik sepupu yang bayi itu juga kemaren malah dimandikan gak pakai baju, jadi porno juga ya ma?Sementara ini, untuk menjawab pertanyaan Ihsan yang baru berusia 5 tahun, bu Indah hanya mengangguk-angguk saja.

Ketika anak gadisnya pulang lebih awal pada hari itu, bu Indah segera menginterogasi mengenai website porno yang dibuka anaknya di blakcberry. Memang anak-anak dibelikan blackberry karena bu Indah dan suaminya bekerja sampai sore, sehingga ia berpikir akan sangat mudah memantau perkembanagan anaknya melalui blackberry, apalagi bila chatting sangat murah. Bu Indah lupa bahwa anak-anak selalu ingin tahu ada apa dibalik teknologi canggih seperti blackberry, pencet sana pencet sini, kadang salah kirim ke orang, terkadang malah hang, maka benda itu menjadi sangat menyenangkan untuk mainan anak-anak yang walupun disekolah sangat banyak PR, namun masih sempat saja otak-atik blackberry.

Dengan wajah merona anak gadis Bu Indah menarik perlahan blackberry-nya dan perlahan memasukkan ke dalam saku bajunya. “Maaf, Maa.. aku hanya ingin tahu saja namun aku jijik melihatnya, dan menurutku perempuan Jepang di dalam video youtube itu sangat murahan, seperti hewan qurban, menunjuk-nunjukkan tubuhnya, maaf ya Maa.. aku juga hanya ingin tahu porno itu apa dan seperti apa,” jelas anak gadisnya.

Bu Indah tidak mau marah, lalu memutuskan untuk tidak marah. Ya sudah resiko baginya ketika teknologi ada ditangan anak remaja, maka teknologi itu bisa digunakan untuk membuka apa saja. Baginya yang terpenting adalah komunikasi dan pengertian serta penjelasan kepada anaknya. Selain itu yang terpenting adalah menanamkan aqidah. Maka Bu Indah pun berkata, walaupun Mama tidak lihat apa yang kamu lakukan, namun Allah Maha Melihat.

eramuslim.com

Senin, 08 November 2010

Kegelapan


(INTERNET)

Sebuah dialog antara Sang Bijak dengan seorang ateis.

Sang Bijak: Dermawan, apa hal di dunia ini yang paling tidak Anda percaya?

Ateis: Saya yakin bahwa dengan melihat baru percaya, tidak melihat tidak percaya.

Sang Bijak: Anda sangat jujur. Namun lihatlah, ada sebuah istana besar yang sangat indah berwarna hijau dan emas. Berdiri gemerlap dan megah 100 meter di depan Anda, ketika malam tiba dan kegelapan menutupi mata Anda. Apakah Anda percaya bahwa istana besar itu tidak ada?

Ateis: Tentu saja itu ada, hanya saja tertutup oleh kegelapan.

Sang Bijak: Lalu apa itu kegelapan?

Ateis: Yah ...

Sang Bijak: Pada malam hari Anda percaya pada kegelapan? Pada siang hari Anda percaya pada siang hari?

Ateis: Yah ...

Sang Bijak: Dermawan, sebenarnya Anda hanya dapat melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat, istana besar berada di sana dan tidak pernah bergerak, hanya saja perasaan dan wawasan Anda tertutup kegelapan, sehingga istana besar menghilang di hati Anda.

Ateis: (ateis mengatupkan kedua tangannya), tolong jelaskan kepada saya, Sang Bijak yang mulia.

Sang Bijak: segala sesuatu yang membingungkan hati Anda, bagaikan kegelapan malam yang tak terbatas dan tak jelas, hanya saja gayanya berbeda. Sepuluh ribu ciptaan alam di dunia ini adalah sama banyaknya seperti pasir di pantai. Meskipun Anda bisa melihatnya atau tidak, merasakannya atau tidak, mereka sesungguhnya ada. Jika Anda duduk di sebuah sumur melihat langit, sulit untuk memahami alam semesta ini tak terbatas. Dengan kata lain, hal itu tidak dapat disimpulkan dengan melihat atau tidak melihat.



Minggu, 31 Oktober 2010

Pengakuan Seoarang Pencuri Kotak Infak Masjid

Seorang buruh serabutan, Mariyono (37) nekat mencuri sebuah kotak amal Masjid RSMH, Rabu (27/10/2010). Ironisnya, ia mengaku sebagai dhuafa yang terpaksa mencuri karena lapar yang tak tertahankan. Mariyono akhirnya berhasil diringkus petugas satpam RSMH dan dibawa ke Polresta Palembang setelah sempat dihajar massa. Menurut keterangan warga Lr Manggar 1 No 83 RT 10 Kelurahan Lawang Kidul Kecamatan Ilir Timur I, dia nekat mencuri uang karena terdesak urusan perut.

“Untuk beli lauk makan Pak, lah duo kali aku maling di situ karno lapar,” rintihnya sambil menahan sakit di wajah akibat dipukul massa. Mariyono melakukan aksinya saat masjid yang berada di tengah rumah sakit RSMH dalam keadaan sepi. Dengan menggunakan pinset besi yang biasa dipakai untuk mencabut bulu rambut.

Apapun  alasannya mencuri bukanlah  perbuatan yang dibenarkan
Apapun alasannya mencuri bukanlah perbuatan yang dibenarkan

“Dengan alat itu, aku bisa ambil uang kertas dalam kotak amal masjid,” jelasnya. Pinset sepanjang 10 cm tersebut digunakan dengan cara memasukkan alatnya ke lubang kotak dan menjepit uang lalu menariknya. Walaupun sedikit susah, juga diperlukan waktu untuk menjepit uang dari kotak besi ukuran 20 cm X 40 cm tersebut.

Saat ditangkap, Mariyono kedapatan mencuri uang sebesar Rp 6.000 yang disimpannya dalam saku celana sebelah kanan. Rupanya, pria yang belum menikah ini sudah dua kali mencuri uang di tempat yang sama. Aksi pertamanya dilakukan Minggu (24/10/2010). Saat itu dia hanya mendapatkan uang sebesar Rp 1.000. Pelaku dipergoki oleh dua petugas satpam yakni Arwani (31) dan Abdullah (28). Sebelumnya, mereka telah mengawasi pelaku dari kejauhan. Kapolresta Palembang Kombes Pol Drs Cahyo Budisiswanto melalui Kasat Reskrim Kompol Anisullah M Ridha telah menerima laporan tersebut dan dalam proses penyelidikan.

Mencuri apapun alasannya titap saja tidak dibenarkan, karena mencuri sama halnya dengan merampas hak kepemilikan sesuatu dari pihak lain tanpa persetujuan dan keikhlasan empunya. Dalam kisah yang dikutip unikaja.com diatas apa yang dilakukan Mariono tetaplah kurang tepat.

Namun sobat tercinta, bila perut memang sudah lapar, seringkali orang mengkesampingkan akal karena kebutuhan pokok sama halnya dengan tiket untuk memperpanjang hidup. Namun apakah mencuri sudah merupakan pilihan akhir? kitapun tidak mengetahuinya. Masih banyak sebenarnya cara lebih bagus untuk bisa bertahan dari himpitan hidup yang sulit sekarang ini. Berusaha dan berusaha, bukankah Tuhan mengkaruniakan akal pikiran buat kita.

Adakah yang masih harus diperbaiki dari sistem pendistribusian amal sedekah si kaya pada si miskin? Apakah penyaluran amal sedekah yang ada sudah optimal, ataukah yang bermasalah adalah mental malas dari kaum fakir kita, atau pelitnya si kaya yang enggan berbagi rejeki yang sebenarnya merupakan hak si miskin. jawaban yang susah untuk diuraikan bagai sebuah blunder lingkaran yang tak terputus

Ataukah bisa jadi dengan dipenjaranya Mariyono karena melakukan pencurian, maka dirinya tak bakal kelaparan lagi, karena di dalam penjara dia bakal diberi jatah makanan yang diberikan dan dianggarkan pemerintah melalui Lembaga Pemasyarakatan. Hidup terkadang terasa teramat keras dan kejam, namun kita tetap harus bertahan, maju dan maju, berusaha lebih baik dan terus baik. Mari kita jalani hari ini dengan penuh optimisme berjuang mengais rejeki yang tersebar di hamparan jagat raya yang luas ini.

Bila mencuri atas nama perut lapar saja tak terpuji apalagi mencuri atas nama kepentingan pribadi seperti korupsi, penyalahgunaan wewenang dan jabatan serta memeras hak orang lain?

Sumber : http://www.ruanghati.com

Sabtu, 30 Oktober 2010

Bersyukurlah Bila Bayi Anda Terlahir Normal

Setiap hari, ratusan ribu bayi lahir dan kebanyakan mereka adalah dianggap normal. Jarang, ada kasus di mana bahwa bayi adalah beberapa bentuk kelainan. Ada yang menyebutnya keajaiban bayi mereka dan lain-lain menyebut mereka kecelakaan genetik. Berikut adalah beberapa kasus yang cukup unik. Anda dapat memutuskan apakah mereka kecelakaan atau mukjizat.


10. Bayi Berekor
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilPdanguX_x_WyekbWIztOhRtCo8RjFJu8n9XNb-aRh-2-PlzIGu5Wl7tKM2ecB4yBtrkNeFjEimpJVlRkaGmOV9GCW_dkvWRPtwloS4QTGtgp_XeWTTL1yr4Q6ZT2ySIn6GMMDxFkh6o/s1600/10.jpg
Bayi itu lahir di India pada tahun 2001. 10 ekor inch Nya diturunkan kepada dunia tahun setelah kelahirannya. Banyak orang India menganggap dia menjadi re-inkarnasi tuhan.

9. Bayi dengan 16 Jari
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibs2Uie5XBX015OVU4kIck3CwRX0b_cQYWzntAZTLbs6Ekc6TUX9imJeUlpAIQA4LJWoWvAWTysXDUd82p90AW1ECY2tWvrln1wF-f7agbdh8wga5ex1Ur5HsGLgOpYrO7ljab4ZifAGw/s1600/9.jpg
Anak kecil ini lahir di Cina pada tanggal 5 November 2008, ia memiliki 8 jari pada setiap kaki dan tidak ada ibu jari pada kedua tangan.

8. Bayi dengan 4 lengan dan 4 kaki

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuunT8R1sJZzLi1-uv0L8MnGMAct9mZ4tA62V8GN03GWyTCyw_Elk27feFhdcZvw19ylx1XHxUtK34Ow-LeKFNIQFLQFV8_uV3za0LGNYD7v8Ia59h8nn3zkXGXhIjAulHV-NfsIwaWMo/s1600/8.jpg
Gadis bayi (Lakshmi Tatma) lahir di India dan dianggap sebagai kembali-inkarnasi dari hindu dewa Wisnu

7. Bayi berkepala dua
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4NzcJQ-4asZXbHTXTnoAzEB1UEECO7UwlznYjRj8bdOO8HNPVN2UQwkDS14XZpPPwA0DiZ2FBAGQJ49CmLQqsIdU9KNqhAx367-J5IijMEHBjUba65YW10pQAQOQHsgpnIWPxSw9S03g/s1600/7.jpg
Pada tahun 2008, seorang bayi lahir di Bangladesh dengan dua kepala.

6. Bermutasi Bayi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJL_Ofqe8PjiRNosOcPg8KFfAzC3TrSGdjxC9uw4MquYI1zkVB7nkmKcEZeolwZlfF9eXMsqxeJ7udL1WG_34XFsrJccHxMOQUik6-cImZmyBrS85dSZhANx0x-RAWq7PgyJUuRsmfhxk/s1600/6.jpg
Bayi ini lahir pada tahun 2006 dengan kondisi yang disebut anencephaly. Apakah ada hubungannya dengan pembentukan otak yang tidak tepat atau tidak lengkap.

5. Bayi dengan jenis ichthyosis Harlequin
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyd2gbzyQ7VRgvxqa4h1_FFuYGAX_kmV7G80Hd2zBA1VBYM5YgjsDTccGdQOvVvNpoC4AgfUYiMlfETgyEyJO5xt_i7XsPeXiTK7bJrVMdzZgM2s9_nNJRV3O6R_5Ox_cznCuykoR0YrA/s1600/5.png
Bayi lahir di Gilgit, Pakistan lahir seperti kulit Harimau pada Maret 2010. Ada juga tampaknya menjadi sesuatu yang salah dengan, bibirnya tangan dan tutup mata. Bayi itu meninggal sesaat setelah melahirkan.

4. Bayi terkecil di dunia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMKbmVaFWBhtRYLsBxL9MwfthyphenhyphenP2bRM4m-3mND-czPDovKkdB3XgyA0q7KqzOoD39Z4oce5fqZs1OFpAGbto7F6RJcUHlvp-5DiTs2l83qtVB9uqS8I0nLUFv6iWAf75rienaWBUtMIw4/s1600/4.jpg
Amillia Taylor dicatat untuk menjadi bayi terkecil yang pernah lahir dan untungnya, hanya dua minggu sebelum batas aborsi legal.

3. Bayi Kembar Dua Antar Ras

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg31Zf0drY3vplPvKGI9nQf9V5e9jgurZT8bb27at2rNHI7f2u70vp16giguki0NmYBB7d8NkCm-jYzgFTdTtQYxF-Jb1YI7fKL4ecweMA8E-4tThaaegJa8vl2FGsIga-Yz1AU-JSZ-dg/s1600/3.jpg
Hal ini sangat menarik. Sama orang tua, tanggal yang sama lahir, rahim yang sama namun ras yang berbeda. Kedua anak-anak (Kaydon dan Layton Richardson) baru saja merayakan ulang tahun mereka pada bulan Juli 2010

2. Satu tahun hamil tua
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn-LwIHrBZgA0l-zszUtmOkXQN72Yl7Ebyzcnt6T5CgiMx_FjhsytcD-qvUU3qtdxAOgPOb9nJnr59hfYSC0oJ78Z7dk1aHGEQapWF0_0cQrfKzH9GEHdlCsPQPc3OJ5K-wvoQod__CMM/s1600/2.jpg
Bayi perempuan kecil itu membawa kembar parasit di perutnya. Dia baru-baru ini beroperasi dan sekarang dengan baik dan nor6861466.1282037867.4; HstCns66mal.

1. Kembali dari kematian - Seorang bayi keajaibanhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQYcU1NeD6lmIzk0veiWGOjxmULQiEgM2ksNpOhNtt5yjfChxS1HAuESzFGhR7T6gl2bpLj6fRwfHnaobztJ4YPLAk11Snd69NOTOL3ho5IbjoP7SdZgShPwhTa6lz7IcTG0W-llk3EiU/s1600/1.jpg
Keajaiban terbesar dari semua. Bayi prematur dinyatakan meninggal setelah lahir namun secara ajaib, dua jam kemudian bayi itu hidup dengan baik dan sehat.


http://tamanbacaanblog.blogspot.com/2010/10/10-bayi-manusia-unik-di-dunia.html

Jumat, 29 Oktober 2010

Data Kelahiran Yang Sama Memiliki Nasib Yang Sama?

(EPOCH TIMES)

Epochtimes.co.id. Sewaktu penulis masih menetap di China, sempat memberikan jasa peramalan nasib gratis kepada berbagai kalangan masyarakat. Namun ada sebuah pertanyaan yang paling mereka ragukan:

Orang yang lahir pada tahun, bulan, tanggal dan jam yang sama, apakah memiliki nasib yang sama? Makna di balik pertanyaan ini, jika tidak sama, maka ramalan nasib itu sama saja bohong. Setelah penulis menetap di luar negeri, juga seringkali menjumpai pertanyaan ini.

Sebenarnya mereka tak bisa disalahkan apabila masih terdapat keraguan semacam ini, karena bentuk penggabungan Ba Zi (suatu metode China kuno dalam meramal nasib seseorang) keseluruhannya hanya berjumlah 510.000 macam. Sedangkan manusia yang hidup saat ini ada beberapa miliar jiwa. Mungkinkah beberapa miliar manusia hanya memiliki 510.000 macam nasib? Inilah salah satu alasan untuk menentang ramalan nasib.

Kitab China kuno Liang Xi Man Zhi, karya Fei Gun dari zaman Dinasti Song (960-1279) mengatakan, “Dua jam terlahir 1 orang, dalam satu hari terlahir 12 orang, dihitung selama 1 tahun, hanya melahirkan 4.320 orang. Dihitung dengan satu anak Jia, hanya ada jiwa sebanyak 518.480 saja. Kini, orang dalam satu provinsi tidak kurang dari jutaan, maka orang yang tahun, bulan, tanggal dan jam kelahirannya sama, pasti banyak, lalu mengapa terjadi perbedaan kaya-miskin?”

Penghitungan ini secara permukaan sepertinya sangat beralasan, akan tetapi apabila ditelusuri lebih jauh, sebetulnya semacam pandangan mekanis yang sederhana. Jangan dibahas dulu tentang kompleksnya jiwa umat manusia. Dalam alam semesta semua makhluk memiliki jiwa dan hukum perkembangan yang terpasang dari dalam. Tak peduli apakah itu pohon pir, jeruk, gandum, dan lain-lain, mereka semuanya memiliki sifat laten yang tidak sama dan hukum perkembangan (yang terprogram) dari dalam.

Misalnya pohon pir pada musim semi tunas dan berbunga, pada musim kemarau daunnya bertambah lebat, pada musim gugur berbuah, pada musim dingin tanpa daun, hingga ke musim semi tahun berikutnya bertunas lagi, hukum perubahan semacam ini digerakkan oleh nasib laten sejarah itu sendiri.

Ambil saja contoh kehidupan manusia, dengan tipe tertentu, pada masa remajanya lancar, menginjak umur pertengahan makmur, pada usia lanjut melemah, inilah ciri khas terbentuknya nasib manusia tipe semacam ini. Namun sama-sama pohon pirnya, tunas dan waktu berbunganya pada musim semi tidak mesti sama. Ada pohon pir yang mungkin waktu tunas dan berbunganya lebih dini, kadangkala bisa lebih lambat sedikit. Disinilah letak hubungan dan pengaruh dengan faktor musim (ketepatan iklim alam semesta/Tian Shi), geografi (karunia bumi/Di Li) dan manusia (keharmonisan manusia/Ren He).

Misalnya musim pada tahun tertentu, musim seminya datang lebih dini, maka pohon pir pada tahun tersebut, waktu tunas dan berbunganya pada sedikit lebih dini. Inilah pengaruh dari faktor musim. Selanjutnya, pohon pir di halaman belakang rumah tertentu, ditanam pada posisi menghadap matahari, dari pagi hingga petang terus terkena sinar matahari, maka ia memperoleh kelebihan posisi geografi, bisa jadi masa tunas dan berbunganya lebih dini. Sebaliknya, pohon pir di suatu rumah terletak pada sudut yang gelap, dari pagi hingga petang jarang terkena sinar matahari, maka pohon pir tersebut masa tunas dan berbunganya agak lambat. Inilah pengaruh dari letak geografi (negatif).

Selain itu, ada orang yang merawat pohon pir di halaman belakangnya dengan baik, pemotongan dahan dan penggunaan pupuknya tepat waktu, dengan sendirinya pohon pir tersebut tumbuh dengan baik dan kuat. Sedangkan pohon pir di halaman belakang seseorang diabaikan, dibiarkan tumbuh sendirinya, tentu saja tumbuhnya tidak ideal. Dari sini terlihat, sama-sama pohon pir, namun di bawah pengaruh perbedaan faktor musim, geografi dan manusia, maka pertumbuhan pasca kelahirannya terwujud berbagai macam perbedaan.

Tetapi kita tidak bisa karena perbedaan ini lantas mengingkari eksistensi hukum laten pada pohon pir dalam pertumbuhannya. Seperti pohon pir milik si A berbunga pada akhir Maret, sedangkan pohon pir si B pada awal April. Oleh karena perbedaan waktu berbunganya lantas kita mengingkari eksistensi hukum alam (laten) bahwa pohon pir bertunas dan berbunga pada musim semi, serta berbuah pada musim gugur.

Kita ambil contoh kehidupan manusia. Meskipun umat manusia hanya mempunyai 518.000 macam pola kehidupan, tetapi seiring perbedaan faktor musim, geografi dan manusia dari setiap kelahiran manusia, maka menghasilkan variasi triliunan pengalaman dan perbedaan dari orang yang berbeda.

Walaupun pengalaman orang berjumlah triliunan itu tidak sama, tetapi perkembangan kehidupan itu, masih mengikuti karakter hukum tertentu yang bisa dilacak. Apabila perkembangan kehidupan setiap orang dilukiskan dan ditampilkan dengan sebuah grafik kehidupan, maka manusia yang lahir pada tahun, bulan, hari dan jam yang sama, grafik perkembangan kehidupan mereka dipastikan bakal ada kemiripan, meskipun unsur luar dari pengalaman dan detailnya tidak akan sama.

Perwujudan yang ditampilkan dari salah satu orang tersebut, sewaktu muda belum berezeki, pada usia pertengahan baru agak membaik, usia lanjut baru dapat menikmati ketentraman dan kemakmuran. Sedangkan satunya lagi, bisa mengalami perjalanan yang sama, meskipun situasi mereka tumbuh berlainan.

Misalnya orang pertama pada masa remajanya belum berezeki, sejak kecil terpaksa bekerja keras karena keluarganya miskin. Sampai usia pertengahan baru memperoleh peluang membangun usahanya sendiri. Pada usia lanjut baru tenteram dan sukses.

Sedangkan orang kedua, pada masa remaja peruntungannya tidak baik, berwujud pada lemah fisik dan banyak penyakit, bekerja apapun tidak berhasil.Sampai usia pertengahan kesehatannya membaik, dalam berbagai bidang sesuai dengan pengharapannya. Usia lanjut malah nampak segar, seolah semakin muda saja.

Bukankah di dalam kehidupan terdapat banyak contoh semacam ini? Itulah sebabnya ketika membentang pengalaman mendasar dari kedua orang tersebut, menelaah dari hal yang abstrak misalnya perkembangan grafik kehidupan mereka. Dengan menggunakan perbandingan kehidupan mereka dari awal hingga akhir, akan sangat mirip. Inilah tujuan yang hendak dicapai oleh peramalan nasib. Menggunakan cara matematis dalam peramalan, tak mungkin bakal memperoleh ketepatan 100%, sudah terbilang lulus jika mencapai 70% tepat.

Karena dampak berbagai ketiga faktor tersebut, mustahil kalau (peramal) bisa menghitung tuntas sampai ke detail, kecuali bagi yang memelihara roh negatif (futi, makhluk yang merasuk) dan mengandalkannya meneliti untuknya dari dimensi lain. Namun biasanya hanya cocok untuk kehidupan lampau. Sedangkan untuk hal yang belum terjadi, roh itu pada dimensi lain juga tak mampu melihatnya, karena kejadian pada masa akan datang belum muncul.

Untuk menjelaskan nasib berpola sama seperti apa yang menerima dampak ketiga faktor tersebut, saya ambilkan contoh daftar pola kaya/miskin. Orang yang sejak lahir sudah termasuk kategori kaya, Ba Ji -nya selaras, maka itu nasibnya sudah memiliki takdir-berharta yang terpendam.

Menurut penuturannya, ketika ia berusia 6-7 tahun, ia sudah mengerti bagaimana memperoleh uang jajan dari hasil mencari keuntungan. Buku cerita anak-anak yang biasanya ia simpan, disewakan di dekat sekolahnya. Ia mendapat keuntungan uang sewa sebesar 1 sen per buku. Disini dapat terlihat bakat terpendam pola-berharta dari nasibnya yang sangat peka terhadap harta-benda. Terhadap urusan bisnis, ia sudah memiliki bakat alami, sudah terlihat jelas sejak kecil.

Namun bakat terpendam semacam ini, jika situasi pasca kelahiran tidak memungkinkan ia mengembangkannya dengan maksimal, ia juga tidak mungkin menjadi konglomerat seperti sekarang ini. Seperti sebuah biji bunga Matahari, apabila menanamnya di tempat yang tidak terkena sinar matahari (faktor geografi), ia tidak akan mampu mengembangkan bakat terpendamnya, yakni “menghadap matahari” dengan maksimal.

Benarkah di China pada masa sebelum reformasi (ekonomi) selama rentang waktu 30 tahun (1949-1979, masa berkuasanya rezim komunis), tidak memiliki orang bernasib menjadi hartawan? Dipastikan tidak benar. Maka kenapa sebelum 1979, belum pernah muncul keluarga yang berpenghasilan diatas 10.000 Yuan di China?

Ini dikarenakan faktor musim dan situasi tidak memberikan peluang pada orang-orang bernasib kaya untuk mengembangkan kelebihan yang terpendam di dalam takdirnya. Paling-paling awal tahun ia akan mengalami keberuntungan, kondisi ekonominya mengalami perbaikan, atau naik pangkat dan kenaikan gaji, atau penghargaan dari pabrik cukup banyak, hal-hal lain berjalan dengan lancar, namun mutlak tidak akan terlahir seorang hartawan dengan harta melimpah.

Dari sini dapat terlihat, benih dengan nasib yang sama, tetapi oleh karena pengaruh faktor musim, geografi dan manusia, bisa saja lantas berubah menjadi hasil akhir yang berbeda. (Tai Yuan/The Epoch Times/whs)

Legenda Perjalanan Chang E Menuju Bulan

“Chang E (Putri Bulan) Menuju Bulan, sebuah legenda kuno prasejarah. Memiliki peran penting dalam membentuk kebudayaan warisan dewata di China.”

Salah satu adegan tarian Chang E Menuju Bulan yang dipersembahkan  oleh Shen Yun Performing Arts 2008, telah mewujudkan kembali makna  legenda yang sesungguhnya kepada manusia. (INTERNET)
Salah satu adegan tarian Chang E Menuju Bulan yang dipersembahkan oleh Shen Yun Performing Arts 2008, telah mewujudkan kembali makna legenda yang sesungguhnya kepada manusia.

Di dalam proses pewarisan sejarah yang begitu panjang, tak dapat dihindari terkontaminasi banyak konsep duniawi dan perasaan manusia (selanjutnya disebut: emosi). Tarian Chang E Menuju Bulan yang dipentaskan Shen Yun Performing Arts pada 2008 lalu, secara nyata telah mewujudkan lagi kisah yang sebenarnya.

Begitu tarian dimulai, adegan yang ditampilkan Ratu Barat (Dewi penguasa Negara Barat di dalam mitologi China kuno) sedang memberikan hadiah berupa ramuan ajaib kepada suami istri Hou Yi. Tentu saja, setelah mereka memperoleh pil yang konon bisa melepaskan diri dari lautan penderitaan, meluap kegembiraannya. Lantas kapan dapat terbang ke langit sehabis meminum ramuan tersebut? Hanya pada saat bencana besar tiba. Selama masa penantian itu, yang mereka lakukan hanyalah berkultivasi (= orang yang mematut diri dengan ketat terhadap prinsip alam semesta).

Bencana akbar itu benar-benar tiba, di langit muncul 9 matahari. Langit dan bumi berubah warna, pepohonan dan rerumputan begitu tunas sudah langsung lunglai, masyarakat terjerumus di lembah kesengsaraan dan menggelepar bak dipanggang api. Dalam menghadapi bencana itu, Chang E telah meminum separuh ramuan ajaib tersebut. Tatkala sisanya diberikan kepada Hou Yi, secara tak sengaja botol berisi sisa ramuan tersebut terjatuh dari tangan Hou Yi. Kedua orang itu sangat panik, mereka tahu ramuan yang tertumpah tersebut menandakan perpisahan mereka sebagai suami-istri, juga menandakan Hou Yi bakal masih harus bereinkarnasi di dunia fana.

Sebelum Hou Yi menumpahkan botol pusaka itu, ia telah bersumpah memanah jatuh para “matahari beracun” tersebut demi rakyat. Ia tidak menyesali ramuan tersebut, melainkan pergi menjelajahi hutan belantara dan pegunungan guna menuntut ilmu sakti agar dapat memanah jatuh “matahari beracun”.

Singkat cerita, setelah Hou Yi berhasil memperoleh busur dan anak panah sakti, dalam satu kali gebrakan ia berhasil memanah jatuh 8 matahari. Ketika hendak memanah jatuh yang ke-9, matahari terakhir, Chang E mencegahnya dan meminta membiarkan matahari terakhir itu untuk menyinari bumi, agar segenap makhluk hidup memperoleh sumber cahaya untuk pertumbuhan.

Manusia di bumi telah terselamatkan, misi Hou Yi selesai sudah. Saat itu, Chang E yang telah meminum ramuan ajaib tak dapat lagi tinggal di dunia manusia. Pada suatu malam yang sunyi dan indah, dengan dipenuhi perasaan pedih mendalam, Chang E terbang menuju Istana Bulan.

Di dalam proses Hou Yi mencari keberadaan Chang E, dalam duka dan nestapa, ia sungguh sangat tidak menginginkan sang istri pergi meninggalkannya. Ketika ia menemukan Chang E yang sedang terbang menjauh, kesedihan memenuhi dada dan di bawah tekanan emosi yang menyengsarakan, ia terjatuh. Jarinya menunjuk ke arah terbangnya Chang E, mengekspresikan pahit getir perpisahan yang harus ia tanggung.

Tarian Chang E Menuju Bulan sangat menyentuh hati para penonton, ada keberanian seorang pahlawan penyelamat manusia yang sedang dirundung bencana, ada cinta mendalam sepasang suami-istri, ada kesulitan dan rasa bersyukur insan manusia, ada anugerah dan pengayoman sang Pencipta, juga ada kepedihan perpisahan suami-istri. Namun, makna mendalam legenda tersebut tidak berhenti sampai di situ saja.

Setelah Ratu Barat menghadiahi ramuan ajaib, barulah Hou Yi ceroboh menjatuhkannya. Ratu Barat tentu mengetahui bencana besar yang bakal dihadapi manusia di dunia, yang Ia selamatkan adalah manusia pilihanNya. Dalam poin ini mirip dengan prinsip Taoisme, dalam hal “Guru memilih murid”. Manusia pilihan tersebut berbakat dasar baik dan memiliki takdir pertemuan yang mendalam dengan sang guru. Akan tetapi, hubungan yang jauh lebih mendalam, tidak mampu terdeteksi Ratu Barat.

Bencana di dunia manusia pasti sudah ditakdirkan, manusia di dunia fana sebetulnya juga bukan demi menjadi manusia. Tingkatan asal mula sebagian orang di dunia ini sangat tinggi, tujuan mereka turun ke dunia sebetulnya demi berkultivasi, sekaligus bertugas mencipta berbagai kebudayaan yang dibutuhkan umat manusia, tentu saja termasuk menggunakan bencana di dunia untuk mencipta dan mewariskan kebudayaan.

Seperti Hou Yi memanah matahari, ini bukan sembarang orang hendak melakukannya lantas dapat dilakukan. Bisa dikatakan, Hou Yi memanah matahari merupakan misi yang diberikan sang Pencipta kepadanya, juga merupakan perjanjian dengan sang Pencipta sebelum kedatangannya ke dunia. Ia bukan saja harus memanah matahari, juga harus menahan derita perpisahan dengan sang istri. Jika tidak, tiada lagi kepiluan dan kesepian yang menyertai terbangnya Chang E ke bulan. Tiada kesenyapan dan kesebatang-karaan di Istana Guang Han (Istana Dingin nan Luas), maka tiada lagi makna yang lebih mendalam tatkala sang rembulan dilantunkan kaum sastrawan yang muncul sesudahnya. Boleh dibilang, pernikahan dan perpisahan sepasang suami-istri tersebut sudah merupakan takdir.

Maka dari itu, lantas terjadi pengaturan yakni sewaktu bencana datang menghampiri, Chang E meminum ramuan ajaib dan Hou Yi menjatuhkannya. Kita tentu tidak dapat berdasarkan kejadian tersebut memvonis Chang E egoistis. Ketika Hou Yi siap membidik matahari terakhir, Chang E yang mencegahnya.

Chang E bukan seorang kultivator tanpa cela, di saat terpaksa meninggalkan dunia manusia, sempat merasa pilu lantaran kehilangan suami. Barangkali kesunyian di Istana Bulan memberikan suasana bertahap menempa diri sehingga akhirnya berhasil memutus takdir perasaan. Karena Istana Bulan hanyalah perwujudan sebuah dimensi tertentu dari selapis langit, semuanya masih berada di dalam Triloka, sedikit banyak masih memiliki perasaan manusia.

Perasaan Hou Yi terhadap istrinya juga cukup berat, di akhir cerita diekspresikan dengan sangat menyentuh. Apabila suami-istri ini terbang bersama ke Istana Bulan, di mata orang awam tentu saja merupakan sebuah akhir cerita yang agak sempurna. Akan tetapi, lantas bagaimana bisa melanjutkan peningkatan kultivasi mereka masing-masing? Dilihat dari sudut pandang itu, perpisahan keduanya adalah pasti.

Tentu sebuah pengaturan kejadian tidak dapat dilihat dari satu sudut pandang saja, permasalahan yang berkaitan sangat banyak. Bagaimanapun juga ini kebudayaan yang hendak diwariskan sang Pencipta kepada manusia. Hendak membuatnya menjadi mitologi yang diteruskan dari generasi ke generasi, juga dipastikan memiliki makna yang sudah ditentukan. Mitologi semacam ini pada taraf agak luas, mempengaruhi interpretasi kebudayaan China di kemudian hari.

Hou Yi sebagai jiwa dari lapisan tinggi alam semesta datang ke dunia fana. Misinya bukan hanya mencipta sebuah kebudayaan saja (tradisi Perayaan Bulan Purnama Tiongjiu yang tahun ini jatuh pada 28 September lalu). Ia turun ke dunia fana, maka harus bereinkarnasi di dalam dunia manusia.

Di dalam reinkarnasi yang berlangsung bermasa-masa, boleh dibilang, setiap masa juga pasti terdapat pengaturan khusus mengenai dirinya. Sedangkan reinkarnasi hanyalah suatu bentuk eksistensi di dunia fana bagi jiwa. Ia di dalam misteri jiwa itu, sedang menanti melakukan peristiwa yang lebih besar tentang umat manusia. Apabila Hou Yi (secepat itu) kembali ke khayangan, termasuk para tokoh di dalam dongeng mitologi lainnya, seusai sempurna berkultivasi dan kembali ke kerajaaan surga mereka, bagaimana mungkin dapat menyelesaikan sumpah besar yang mereka ikrarkan sebelum turun ke dunia fana?

Dari sudut pandang ini dikatakan, para jiwa yang menempuh marabahaya turun ke dunia dan telah meninggalkan jasa penuh kemuliaan sekaligus mencipta serta memperkaya khasanah kebudayaan umat manusia juga mengakumulasi berkah kewibawaan bagi dirinya sendiri. Maka, apakah hal terbesar umat manusia zaman sekarang? Dimana seluruh umat manusia menuju bencana akhir, yaitu situasi perkembangan manusia sudah menemui jalan buntu, seluruh alam semesta dengan sendirinya termasuk umat manusia berada dalam situasi genting. Saat ini, dipastikan terdapat kehadiran juru selamat besar yang turun ke dunia fana demi menyelamatkan umat manusia.

Sedangkan manusia yang berkoordinasi mengerjakan segala sesuatu (dari proyek) ini, merupakan jiwa-jiwa tingkat tinggi pada zaman pra sejarah yang silam. Berasal dari ketinggian tertentu alam semesta dan turun ke dunia manusia. Tujuan mereka turun ke bumi, selain untuk berkultivasi di dunia manusia, juga ada yang memiliki misi penyelamatan seluruh umat manusia pada masa akhir zaman. Dilihat dari sudut pandang ini, makna pekerjaan yang dilakukan orang-orang ini, serupa dengan tindakan heroik penyelamatan Hou Yi terhadap manusia kala itu.

Tentu, cara yang dipakai mereka beraneka ragam, termasuk menggelar makna sesungguhnya Chang E Menuju Bulan dan menggunakan inti sari dari kebudayaan warisan Dewata yang orisinil untuk menggugah sifat hakiki manusia. Ini barulah fakta sesungguhnya tarian Chang E Menuju Bulan dan pertunjukan Shen Yun Performing Arts yang dipersembahkan kepada manusia di dunia.

Dari sudut pandang ini, makna Chang E Menuju Bulan yang diwariskan ribuan tahun lamanya, juga sedang menggugah manusia. Barangkali, kala itu Hou Yi sedang menggunakan caranya sendiri melakukan penyelamat-an makhluk hidup. Mengapa setelah menonton Chang E Menuju Bulan dan pertunjukan Shen Yun Performing Arts lainnya otomatis sudah berarti sama dengan menyelamatkannya? Tarian ini sekali pentas bisa merasuk ke sanubari manusia, itulah efek tak terelakkan dari kebudayaan warisan Dewata.

Yang dipertontonkan dan dipentaskan Shen Yun Performing Arts merupakan kebudayaan warisan Dewata Tionghoa sesungguhnya. Banyak orang usai menikmati pertunjukan Shen Yun Performing Arts telah tersadarkan. Tergugahnya mereka menandakan penyelamatan mereka!

Ketika mereka benar-benar memahami kandungan makna Chang E Menuju Bulan, mereka telah memahami fakta sesungguhnya dari jiwa. Bisa saja sesaat itu mereka masih belum jelas benar arah tujuannya, namun di dalam hati mereka benar-benar telah memahami penyelamatan sang Pencipta terhadap manusia di dunia. (The Epoch Times/whs)

Orang Kerdil

Pada umumnya manusia masih mengerti bagaimana saling menghormati, tetapi di dunia ini masih ada sebagian besar orang yang tidak mengerti akan prinsip dasar bagaimana menjadi orang.

Di dunia ini, orang “kerdil” paling tidak ingin dirugikan orang  lain. Ia justru bisa mengalami kerugian paling besar. Karena setiap hari  harus memeras otak, berpikir bagaimana tidak dirugikan, maka makan  tidak enak, tidur pun tidak nyenyak. Tanpa disadari, ia telah melukai  kesehatan tubuhnya sendiri. (CLIPART)
Di dunia ini, orang “kerdil” paling tidak ingin dirugikan orang lain. Ia justru bisa mengalami kerugian paling besar. Karena setiap hari harus memeras otak, berpikir bagaimana tidak dirugikan, maka makan tidak enak, tidur pun tidak nyenyak. Tanpa disadari, ia telah melukai kesehatan tubuhnya sendiri.

Jika Anda baik dengan dia, dia menganggap Anda takut pada dirinya. Jika Anda mengalah padanya dia beranggapan Anda seorang lemah yang boleh diperlakukan sewenang-wenang. Ketika Anda lebih unggul dari dia dalam segala bidang, maka dia akan menuruti segala kehendak Anda. Ketika Anda sedang dalam keadaan yang tidak bagus, dia akan berubah menjadi seorang pongah yang menyakitkan hati. Ketika Anda membutuhkan bantuannya, dia bisa mengucapkan kata-kata yang memuakkan juga bisa pura-pura tidak mendengar seperti orang tuli.

Menurut kriteria moralitas tradisional, orang semacam ini disebut sebagai orang kerdil. Orang kerdil disebut sebagai kerdil, bukan hanya karena berpandangan picik sempit dan suka iri kepada orang lain, namun juga karena moralnya yang rendah, membuat orang lain menghina dan memandang rendah kelakuannya.

Orang kerdil itu sangat egois, menjadikan keuntungan diri sendiri sebagai akhir dari tujuan hidupnya. Oleh karena itu tidak peduli dimana dia berada selalu meletakkan keuntungan pribadi serta perlindungan diri sendiri pada posisi yang paling utama.

Orang kerdil itu suka iri dengki kepada orang lain. Saat melihat orang lain lebih unggul dari dirinya, dia lalu akan menjadi iri dengan tanpa sebab. Orang kerdil banyak sekali mendendam kepada orang lain, dia selalu beranggapan dirinya dirugikan, selalu beranggapan orang lain sedang menipu dirinya. Semboyan orang kerdil, “Jika tidak menda-patkan keuntungan sudah disebut sebagai kerugian.”

Orang kerdil condong mempertahankan hal negatif, keburukan orang lain selalu terukir dalam hati, sedangkan budi baik dari orang lain selalu diabaikan atau dilupakan. Orang kerdil sulit menjadi puas, jika Anda ingin membuatnya menjadi puas, saya kira suatu hal yang sulit dilakukan. Karena nafsu keinginan orang kerdil selamanya tidak ada batas. Anda baik kepada orang kerdil, dia akan tak kenal puas ingin mendapatkan perilaku yang lebih baik lagi, begitu seterusnya.

Di dunia ini orang yang paling tidak ingin dirugikan oleh orang lain adalah orang kerdil. Ia justru merupakan orang yang bisa mengalami kerugian paling besar. Oleh karena setiap hari dia harus memeras otak berpikir untuk bagaimana tidak dirugikan, maka dia makan tidak enak, tidur pun tidak nyenyak. Tanpa disadari ia telah melukai kesehatan tubuhnya sendiri, ini merupakan kerugian pertama.

Oleh karena pandangan orang kerdil sangat pendek, mereka hanya melihat keuntungan yang berada di depan mata saja. Mereka tidak akan pernah merenungkan keabadian jiwa mereka. Oleh karena itu, meski Anda mengantarkan pusaka tak ternilai harganya ke hadapan mereka, mereka juga belum tentu bisa mengenali pusaka itu. Hal tersebut merupakan kerugian mereka yang kedua.

Orang kerdil demi keuntungan diri sendiri, atau selalu ingin mendapatkan sesuatu yang yang seharusnya bukan milik dia, atau mefitnah memarahi dan mengutuk orang lain, semua hal yang dilakukan orang kerdil ini akan menciptakan karma (dosa). Dan dosa-dosa ini tidak bisa habis terbayar pada masa kehidupan sekarang, maka harus dibayar pada kehidupan berikutnya. Hal tersebut merupakan kerugian dia yang ketiga.

Oleh karena itu, orang yang paling malang di dunia ini, terutama orang-orang kerdil yang menganggap diri sendiri sebagai orang yang terpandai.

Senin, 25 Oktober 2010

Pertanyaan-pertanyaan Untuk Renungan Kita

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTwCmlpLBj8DkIt6G5_wFf8IpovAF7d2BnmPUQy8qWa_OtRxIlx-eV1hiygOC0-ekqRqCbqpNMOYpqJcPybhMg9dgigkcerxB44Muv9J1_G9WPcHkHXShBbb08L9f8Lg97mI1604qTfXc/s1600/merenung.jpg
Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. ..
Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.. ..

Pertama...
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab.... "orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya" ..
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "kematian".. ..
Sebab kematian adalah PASTI adanya....

Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua...
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab... "negara Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang" ...
Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar...
Tapi yang paling benar adalah "masa lalu"...
Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita... tetap kita
TIDAK bisa kembali ke masa lalu...
Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang akan datang..

Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga...
"Apa yang paling besar di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab "gunung", "bumi", dan "matahari".. ..
Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu"...
Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya...
Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi ...
Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini... jangan sampai
nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)...

Pertanyaan keempat adalah...
"Apa yang paling berat di dunia ini...???"
Di antara muridnya ada yang menjawab... "baja", "besi", dan "gajah"...
"Semua jawaban hampir benar...", kata Sang Guru ..
tapi yang paling berat adalah "memegang amanah"...

Pertanyaan yang kelima adalah... "Apa yang paling ringan di dunia ini...???"
Ada yang menjawab "kapas", "angin", "debu", dan "daun-daunan" ...
"Semua itu benar...", kata Sang Guru...
tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan ibadah"...

Lalu pertanyaan keenam adalah...
"Apakah yang paling tajam di dunia ini...???"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak... "PEDANG...!! !"
"(hampir) Benar...", kata Sang Guru
tetapi yang paling tajam adalah "lidah manusia"...
Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati... dan
melukai perasaan saudaranya sendiri...

Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN...
senantiasa belajar dari MASA LALU...
dan tidak memperturutkan NAFSU...???
Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun...
dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH....
serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita...???
source: http://tamanbacaanblog.blogspot.com/2010/10/pertanyaan-pertanyaan-untuk-kita.html

Sabtu, 23 Oktober 2010

Antara Srigala Dan Manusia

(Epochtimes.co.id)
Kisah paling tak terlupakan yang terjadi lebih dari 40 tahun lalu. Suatu pagi pada pertengahan Oktober, tim kami terdiri dari sopir, tiga teknisi, dan empat pengawal bersenjata, masuk ke truk untuk melanjutkan eksplorasi tambang didaerah pegunungan Himalaya.

(INTERNET)

Semua orang memiliki senapan serbu dan pistol. Sebelum mulai, kenalan lamaku dari Suku Nakhi (sebuah suku yang tinggal di kaki Gunung Himalaya, Tibet) ingin ikut bersama kami. Karena salju semakin tebal di jalan, truk kami akhirnya tidak dapat berjalan. Kami tidak bisa bergerak maju atau mundur, karena truk akan meluncur menuruni gunung. Kami semua turun dari truk dan berusaha mencari cabang pohon untuk menahan roda belakang.

Pada saat yang sama, kami melihat gerombolan hewan berwarna kuning cokelat berjarak 200 meter dari kami, perlahan bergerak mendekat. Kami tidak dapat memastikannya. Mereka pasti bukan hewan ternak ataupun kumpulan serigala, karena serigala di utara berwarna keabu-abuan.

Tiba-tiba orang Nakhi berteriak, “Cepat masuk kedalam truk! Mereka kawanan serigala lapar! “

Kami masuk ke truk, dengan roda masih berputar. Kemudian kami melihat kawanan serigala semakin banyak. Delapan diantaranya terlihat perutnya kosong dan kakinya kurus. Ketika teman saya, Wu, mencoba menembak serigala dengan senapan, orang Nakhi itu berteriak, “Apa yang kamu lakukan?”

Dia merebut senapan dari tangan Wu dan berkata, “Anda tidak boleh menyulut api. Sia-sia saja karena mereka akan sembunyi di bawah truk ketika mereka mendengar suara atau masuk ke dalam hutan. Jika itu terjadi, kita menjadi hidangan empuk. Serigala-serigala itu akan mengunyah ban truk dan mengumpulkan lebih banyak kawanan untuk menyerang kita.”

“Apa yang harus kita lakukan?” tanyaku panik.

Orang Nakhi menjawab, “Jangan cemas, salju memblok gunung dan kawanan serigala kelaparan. Mereka semakin menggila. Apakah kita memiliki makanan di truk?”

“Ya”, jawab kami serempak.

“OK, buang makanan ke mereka,” perintah pria Nakhi itu.

Kami semua melemparkan daging asap, ham, dan dendeng rusa. Serigala-serigala menyerbu dan memakannya dengan lahap. Mereka kemudian duduk berbaris dan melihat pintu truk. Pria Nakhi itu berteriak lagi, “Makanan lainnya!”

Kami membuang 100 kilogram lebih daging dari truk kami! Kemudian melemparkan sekitar 50 kilo lagi. Aku ingin sekali menangis. Kawanan serigala tersebut kembali menyerbu pasokan daging tapi kini mereka makan lebih lambat. Kami bisa melihat perut mereka mulai penuh. Dalam waktu singkat, mereka habis melahap semuanya dan melihat ke arah pintu truk lagi.

“Ada makanan lagi?” tanya pria Naxi itu. “Jangan simpan apapun, Habiskan simpanan makanan dalam truk. Kita bisa membeli lebih banyak lagi saat berada di kota.”

Aku berpikir, “Apakah kami bakal mendapat kesempatan untuk kembali” Kami melemparkan semua makanan termasuk dendeng rusa favorit kami. Delapan serigala melahap semua daging, tetapi mereka hanya mengendus lusinan paket biskuit.

Kami menyadari bahwa perut kawanan serigala itu cukup penuh, cahaya bersinar lembut di mata mereka, dan mereka tidak lagi duduk membentuk barisan lurus. Salah satu dari mereka mengitari truk dua kali dan kemudian berlari ke depan truk. Setelah beberapa saat, ia memimpin ketujuh serigala lain dan berlari masuk ke hutan.

Kami melupakan rasa kecewa dan mulai mendorong truk sekali lagi. Tidak membantu, mungkin kami harus bermalam di sana. Kemudian delapan serigala besar keluar dari hutan dan menuju ke jalan. Anehnya, setiap serigala membawa ranting di mulutnya. Kami tidak tahu apa yang mereka lakukan, jadi kami masuk kembali ke truk untuk mengamati mereka.

Dalam sekejap, kawanan serigala meletakkan ranting-ranting tersebut di belakang roda belakang. Aku berteriak gembira, “Kawanan serigala datang untuk membantu kita.”

Serigala itu mendengar teriakanku dan menatapku. Mereka terlihat tidak buas. Kedelapan serigala itu langsung merangkak di bawah truk. Lalu aku melihat salju keluar dari kedua sisi truk, butiran salju menuruni gunung dan beberapa menumpuk di pinggir jalan. Setelah beberapa saat, delapan serigala keluar dari bawah truk dan berlari ke arah depan. Dengan kepala menghadap satu arah dan ekor menghadap bagian depan truk sambil berdiri dalam satu baris, mereka mendorong salju dengan mulut mereka. Lalu saling berhadapan, empat pada setiap sisi truk, mereka menendang salju-salju keras itu dengan kaki belakang mereka — perlahan-lahan permukaan jalan terlihat.

Air mata membasahi pipi, dengan gembira aku berkata pada Wu, “Kawanan serigala membantu kita mengeruk salju. Cepat nyalakan mesin truk.” Dan truk akhirnya bisa berjalan. Pria Nakhi itu memeluk kami.

Ketika truk bergerak maju, serigala-serigala melompat-lompat sambil memungut ranting-ranting dari tanah. Setiap kali truk berjalan di atas salju tebal, serigala meletakkan ranting-ranting di bawah dan mengulangi apa yang mereka lakukan sebelumnya. Hal ini terulang sekitar belasan kali hingga kami melaju lebih dari satu mil dan mencapai puncak gunung.

Setelah kami berada di puncak gunung, kawanan serigala tidak lagi memegang ranting di mulut mereka tapi duduk membentuk satu baris. Tapi kali ini, salah satu dari serigala terlihat lelah.

Pria Nakhi memberitahu kami bahwa serigala itu adalah pemimpin kawanan dan ide itu mungkin berasal darinya untuk membantu kami. Kami sangat terharu dan bertepuk tangan sambil mengucap syukur. Namun, kawanan serigala tersebut hanya menatap kami dan mengikuti si pemimpin berjalan perlahan ke atas gunung dan menghilang di balik hutan pinus.

(Huang Shan/The Epoch Times/val)

Jumat, 22 Oktober 2010

Syukurilah Kesehatan




Anak dalam Foto bernama David Vetter, anak ketiga dari pasangan David Joseph Vetter dan Carol Ann Vetter. Anak kedua dari pasangan ini(kakak perempuan David) bernama Katherine. Anak laki-laki pertama mereka(kakak Tertua David), terlahir dengan kondisi mengalami cacat Timus, yaitu suatu sebuah penyakit gangguan sistem kekebalan tubuh yang diakibatkan oleh kelainan Genetik. Beberapa minggu setelah kematian kakak David, Dokter mengatakan bahwa setiap anak lelaki yang akan lahir dari pasangan ini, kemungkinan 50% akan terlahir dengan kondisi yang sama dengan Kakak David. Oleh karena itu, Dokter menganjurkan untuk segera memasukkan anak laki2 mereka yg berikutnya(David) ke dalam ruangan isolasi steril(Gelembung) begitu dia dilahirkan. Kakak perempuan David(Katherine) dianjurkan untuk menjadi Donor Sumsum tulang belakang, agar bisa dilakukan Operasi Cangkok Sumsum tulang belakang.



Tapi kabar buruk, Sumsum tulang Katherine tidak cocok dengan David.





Pada tahun 1971, David lahir kedunia, Dan hanya 10 detik setelah kelahiran, bayi David segera dimasukkan kedalam Gelembung. Sebelumnya, di dalam gelembung telah disiapkan berbagai keperluan David seperti Pakaian, popok, makanan dan air.



Orang tua David berusaha keras untuk membuat David bisa tumbuh normal sebagaimana anak lain. Mereka memberikan pengajaran layaknya sekolah dan memberikan televisi di dalam gelembung David. Tapi usaha seperti apapun, tidak benar2 membuat David senang, karena bagaimanapun tak ada yang bisa dilakukan oleh David, kecuali berada di ruang sempit Gelembungnya.

Pada tahun 1974, saat David berusia 3 tahun, David bisa mengunjungi rumahnya beberapa kali dalam sepekan, tentunya atas seijin dokter dan masih dalam gelembung. David sangat dekat dengan Kakak nya, dan dia tidur di kamar yang sama, dengan kakaknya jika dia sedang berada di rumah. Tapi terkadang, mereka saling bertengkar satu sama lain. Dan kadang ada perkelahian kecil diantara mereka.

David memiliki teman sebaya, yg kadang mengunjunginya sesekali.

Saat David berusia 4 tahun, dia mulai untuk membuat lubang pada Gelembungnya dengan menggunakan jarum suntik yg tak sengaja tertinggal di dalam gelembungnya. Dan saat hal itu diketahui dokter, Dokter mengatakan pada David, bahwa tindakan itu sangat membahayakan dirinya, dan sejak saat itu, David jadi mengetahui alasan kenapa selama ini dia tinggal di dalam gelembung.



Di Usia 5. David benar2 menyadari perbedaan dirinya dengan orang lain. Dan dia mulai memikirkan masa depannya nanti.





Sekalipun media masa saat itu, telah membentuk Image David sebagai anak muda yg sehat yang tinggal dalam gelembung, akan tetapi kondisi mental david tidak demikian. David sering marah tanpa sebab yang jelas, dan tak mampu mengendalikan emosinya. David juga diketahui sering sekali mengalami mimpi buruk.

Pada tahun 1977, para peneliti NASA, membuat pakaian mirip pakaian astronot untuk dikenakan pada David. Pakaian berharga 50.000 Dollar tersebut memungkinkan David untuk keluar dan beraktivitas diluar Gelembungnya. Pakaian itu terhubung dengan sebuah alat semacam tabung Oksigen, lewat penghubung seperti selang sepanjang 2.5 mtr.





















Setelah beberapa tahun, kondisi David menjadi semakin tidak stabil. Harapan untuk menemukan obat penyembuh penyakit David masih kecil, sama seperti ketika David masih bayi. Dokter khawatir jika David menjadi remaja nanti, dia menjadi semakin tidak terkendali.





Pemerintah Amerika yg awalnya mendanai pengobatan dan penelitian untuk kasus David, kini mulai berpikir untuk menghentikan aliran dana mereka karena sudah menghabiskan waktu yang lama, tapi tak juga membuahkan hasil yang memuaskan. Total biaya yang dikeluarkan untuk proyek ini disebut-sebut mencapai 1.3 Juta Dollar. Di masa itu, nilainya kira2 setara dengan 10x lipatnya di masa sekarang.

Di tahun 1984, saat David berusia 12 tahun, atas rekomendasi dari Dokter, dilakukan operasi cangkok sumsum tulang belakang pada David dengan donor yang sama, dari kakak David, Katherine. Meski donornya tidak cocok, tapi operasi tetap dilakukan.

Beberapa bulan pasca Operasi, ada harapan yang tinggi akan keberhasilan operasi cangkok itu. Dan para Dokter sudah memperkirakan, David sebentar lagi akan siap untuk keluar dari Gelembungnya. Tapi, belum juga itu terjadi, untuk pertama kali selama hidupnya, David jatuh sakit. Dia diare, terkena Demam dan juga mimisan. Akibat keadaan itu, dokter menganjurkan David untuk keluar dari dalam Gelembung untuk menjalani perawatan intensif.

Ayah David bertanya pada anaknya, apakah dia bersedia untuk dibawa keluar gelembung, dan David pun menjawab..”Daddy, I will agree to anything to feel better.”. Akhirnya, David keluar dari Gelembungnya untuk pertama kalinya. Setelah keluar dari Gelembung, keadaan David tidak membaik. Dia langsung koma. Ibu David akhirnya berhasil memegang David untuk pertama kali, sekaligus terakhir dalam hidupnya. Hanya 15 hari setelah David keluar dari Gelembung, David meninggal dunia pada 22 Februari 1984.



Rata Penuh
Bersyukurlah kita yang terlahir dengan kondisi lebih baik dari David.

Sabtu, 21 Agustus 2010

Kejamnya Manusia...

KISARAN-Ita Susilawati, cewek berumur 19 tahun tapi punya wajah dan fisik tak beda dengan nenek berusia 70-an tahun, ternyata memiliki beragam keanehan. Itu diketahui kemarin (19/2) siang saat POSMETRO MEDAN kembali mendatangi rumah orang tua Ita di Dusun IX Sidokeno, Desa Sukadamai, Kec. Pulo Bandring, Asahan, sekira 12 Km dari Kota Kisaran.

Dusun IX Sidokeno dikenal sebagai kampung yang sepi. Jalan menuju ke sana pun banyak dipenuhi lubang. Di antara rumah-rumah kampung di dusun itu, sekira pukul 10 kemarin siang, POSMETRO MEDAN tiba di sebuah rumah berdinding setengah batu dan papan. Itulah rumah pasangan Dur Rahman (50) dan Ny. Ramlia (45), ayah-ibu Ita.

Ini keluarga petani yang punya 3 anak. Ita Susilawati, yang lahir pada 1 Januari 1991, adalah anak nomor 3. Abangnya, Bambang Hermanto, lahir pada 15 Juni 1987, sementara adiknya, Faisal, lahir 24 Juni 1994.

Baru saja mencecahkan kaki di halaman rumah itu, mata POSMETRO MEDAN ‘tertumbuk’ dengan sesosok wanita uzur, yang tampak terduduk lemas di depan rumah terlihat kusam itu. Kedua tangan wanita berbaju merah itu terlihat kaku dan diganjal dengan dua buah bantal di sisi kiri-kanannya. Dialah Ita, cewek 19 tahun dengan fisik dan wajah sama seperti nenek-nenek.

Karena keanehan itu, sudah 2 tahun ini dia tak pernah bercengkrama dengan perempuan-perempuan tetangganya. Selama itu, Ita hanya terbaring di ranjang kamar pengabnya, atau duduk lemas di depan rumah. “Saya sudah pasrah dengan kondisi ini, sudah capek saya berobat (ke sana kemari),” katanya, mengawali wawancara kedua dengan POSMETRO MEDAN.

Dengan sepasang kelopak mata yang kian hari kian mengendur ke bawah, Ita menceritakan pengalaman aneh yang dirasanya saban malam Jumat atau Kamis malam. Asal malam ‘menyeramkan’ itu datang, Ita mengaku selalu merinding. Itu karena sekujur kulit mudanya yang telah keriput mendadak terasa nyeri, kaku bahkan panas seperti direbus. Terutama pada dua tangan dan kakinya.

Kalau sudah begitu, Ita selalu menjerit tak kuasa menahan sakit misterius itu. Biasanya, katanya, penyiksaan itu disertai dengan melintasnya bau kemenyan entah dari mana. Celakanya, bau mistis itu malah menambah penyiksaan pada tubuhnya. Menurut Ita, seiring bau kemenyan misterius itu terciumnya, bibirnya pun mendadak jadi bengkak dan nyeri bukan kepalang. Saking bengkaknya, kulit bibirnya menjadi turun ke bawah hingga sekira 1 Cm. Reaksi ini sama seperti sepasang kulit kelopak matanya yang kian mengendur ke bawah.

Anehnya, rasa nyeri hebat yang membuat bibirnya menjadi bengkak itu, selalu hilang asal hari menjelang pagi. Bibirnya yang bengkak pun kembali berbentuk normal. Reaksi aneh serupa, menurutnya, kembali terjadi dinihari (18/2) kemarin, beberapa jam sebelum kedatangan POSMETRO MEDAN.

Hingga kemarin, misteri penyakit aneh yang diderita Ita belum ada yang bisa mengobati. “Wah kalau untuk pengobatannya mungkin semua rumah sakit yang ada di Sumatera Utara ini sudah dibawa, tapi penyakitnya tak juga bisa disembuhkan,” ujar Ramlia, ibu Ita.

Seperti pengakuan Ita pada edisi kemarin, tim medis dari sejumlah rumah sakit ternama di Medan tempatnya pernah diopname, seperti RS Pirngadi dan RS Adam Malik, RS Elisabeth, mengaku tak menemukan biang penyakit yang membuat wajah cantik dan tubuh muda Ita menjadi keriput. Begitu juga saat dia pertama kali dibawa ke RS Kartini di Kisaran.

Kalau pun medis mendiagnosa, menurut Ny. Ramlia, jawabannya selalu umum dan hasil pengobatannya nihil. Seperti tim medis RS Pirngadi yang menyebut, Ita terkena alergi lingkungan. Atau medis RS Adam Malik yang mengklaim, Ita terkena penyakit kelainan pada matanya.

Guna mengobatinya ke sana ke mari itu, tak terhitung sudah jumlah duit yang dikeluarkan orang tuanya, Dur Rahman (50) dan Ny. Ramlia (45), hingga menjual harta seperti tanah, sepeda motor, bahkan kini malah terlilit banyak utang. Karena utang keliling pinggang itu pula, “Saya pikir tadi bapak-bapak ini datang mau nagih utang, makanya agak takut menghampiri,” kata Ramlia.

Sementara, tim medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Asahan, untuk sementara berkesimpulan, penyakit penuaan dini yang diderita Ita kemungkinan disebabkan karena degeneratif percepatan jaringan sel tubuh. Ini yang menyebabkan terjadinya penuaan dini. Namun analisa itu dinyatakan masih bersifat sementara.

“Kita akan segera upayakan pengobatannya ke Rumah Sakit Umum Pemerintah di Medan, karena sarana dan prasarana di rumah sakit RSU HAMS Kisaran masih sangat terbatas,” janji Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Asahan, Habinsaran Nasution.

Nasution mengaku sangat terkejut dengan pemberitaan sejumlah media massa terkait penyakit yang diderita Ita. Itu karena selama ini, katanya, kasus penyakit aneh yang diderita Ita tidak pernah dilaporkan pihak Puskesmas dan aparat pemerintah desa tempat tinggal wanita malang itu.

“Saya benar-benar terkejut membaca berita tentang penyakit aneh tersebut di koran pagi ini,” ujarnya, kemarin.

Menurutnya, guna menangani kasus ini, diperlukan pengkajian yang kompleks dari pakar kedokteran dari berbagai disiplin ilmu. “Kalau di rumah sakit kita, yah terus terang, kita tidak mampu, apalagi penyakit yang diderita Ita sebelumnya belum pernah terjadi di sini.”

Nasution mengaku mengaku telah memerintahkan tim medis dari Puskesmas Kecamatan Meranti -dekat rumah Ita, agar melihat kondisi wanita itu. Atas hasil peninjauan inilah, Nasution mengaku pihaknya segera mengambil sikap untuk menindaklanjuti penanganan Ita secara medis.

“Kami tidak berani menyimpulkannya saat ini. Ini masih analisa kita sementara, karena untuk menyimpulkan penyakit yang diderita Ita, itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,” kata Kepala Puskesmas Meranti, Kabupaten Asahan, Jenny Tarigan.

Menurut dia, untuk membuktikan penyakit yang diderita Ita, perlu pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, sehingga diperoleh penjelasan lebih lanjut tentang penyebab penyakit anak kedua dari tiga bersaudara itu.

“Karena itu, Ita perlu dirujuk ke RSU pemerintah agar mendapatkan penanganan secara intensif dan serius. Dalam tahap awal kita akan segera merujuk Ita ke RSU H Abdul Manan Simatupang, untuk mendapatkan perawatan pendahuluan,” ucapnya.

Walau Ita berasal dari keluarga tidak mampu, namun tidak terdaftar sebagai Jamkesmas. Sebab itu, untuk sementara pihaknya akan merujukkannya ke RSU HAMS Kisaran dengan menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari pemerintah desa.

Sementara kedua orang tua Ita berharap ada uluran tangan dari Pemkab Asahan atau orang yang memberi derma agar anak perempuan satu-satunya dapat terus berobat melalui medis dan demikian juga melalui tabib.

Puluhan Dukun Sebut Ita Disantet Lewat Foto

Sementara, sambung Ramlia, “Kalau berobat ke tempat orang pintar selama ini mungkin sudah ada 60 orang, tapi nggak juga bisa sembuh.” Menurut semua paranormal yang didatangi, Ita diguna-gunai seseorang yang sakit hati akibat cintanya ditolak saat 2 tahun lalu -sebelum menikah dan ditinggal suami, wanita ini menjadi kembang atau gadis pujaan di desanya.

Pengakuan Ramlia, 60 an dukun yang didatangi keluarganya demi mengobati Ita, tinggal di berbagai daerah di Sumatera Utara, seperti Tanjung Balai, Medan, Labuhan Batu, Simalungun, dan Asahan. Namun, Ita tetap saja merana.

Alasan mereka tak bisa mengobati, menurut Ramlia, beragam. Ada dukun yang mengaku, ilmu santet yang menyerang Ita terlalu tinggi kehebatannya. Ada juga yang mengatakan, penyakit yang diderita Ita berkat ritual seorang dukun black magic yang memanggil jin yang punya kesaktian tingkat tinggi.

Putra, spiritual asa; Mutiara Asahan, mengaku berdasarkan hasil terawangannya, Ita disantet oleh seoran dukun sakti yang tinggal di wilayah Simalungun. Ilmu dukun itu, sebutnya, merupakan ilmu santet yang berusia ratusan tahun, dan sudah diklaim punah sekitar 80 tahun lalu. “Namun entah bagaimana ilmu santet ini bisa muncul kembali dan dimiliki seseorang,” kata Putra.

Jika melihat tipe santet yang dikirim, sambungnya, “Ilmu santet itu merupakan santet dari daerah Simalungun. Sedangkan sarana yang digunakan adalah foto korban. Di mana foto korban dibacai mantera dan dimasukan ke dalam tubuh binatang berkaki empat melalui ritual.”

Menurut Putra, sebenarnya santet seperti ini walau pun sudah berusia cukup tua, namun masih bisa dihilangkan. Kesehatan Ita juga bisa disembuhkan. Hanya saja saat ditanya apakah Putra bisa menyembuhkannya, ia mengaku tak berani. Karena menurutnya, masing-masing orang pintar memiliki pantangan dan aturan tersendiri.

Banyak Cowok Duel Rebut Hatinya

DI kampungnya, hingga tahun 2008 sebelum kawin, Ita yang cantik dan montok dikenal sebagai kembang desa. “Waktu masih gadis dia memang senang dandan dan pandai merawat badan,” ujar Ramlia, ibu Ita.

Saking jadi rebutan banyak cowok desa, menurut Ramlia, tak sedikit dari kumbang-kumbang yang mau merebut Ita si bunga desa, rela duel. Namun, dari sekian banyak lelakui yang mengejarnya, tak satu pun menjadi idaman hati Ita. Hingga suatu hari di tahun 2008 lalu, Ita berkenalan dengan Hendra Efendi (25), warga Gg. Manggis, Limau Sunde, Binjai.

Lelaki hobby merantau inilah yang akhirnya berhasil menyunting Ita sang kembang desa. Menurut Ramlia, perkenalan puteri semata wayangnya dengan Hendra berawal saat sebuah pasar malam dibuka di desanya. Hendra bekerja di pasar malam itu.

Di kampung itu, Hendra tinggal sementara di sebuah rumah sekira 10 meter dari rumah orang tua Ita. Dan, pucuk dicinta ulam tiba. Usai berkenalan, Ita pun jatuh hati kepada Hendra. Tapi baru 6 bulan pacaran, Hendra pergi dari kampung halaman Ita. Ia merantau lagi, entah ke mana.

Celakanya, saat di perantauan, Hendra tak pernah memberi kabar pada Ita, kekasihnya. Itu terjadi hingga setahun lamanya. Ita gundah gulana, hingga datanglah seorang lelaki baru yang mengisi hari-hari sepinya. Dialah Alan alias Lantung (23). Alan sebenarnya bukan lelaki baru bagi Ita. Pemuda itu masih warga sekampungnya.

Singkat cerita, Alan berhasil mencuri hati Ita yang diam-diam masih mencintai Hendra. Asmara Ita dan Alan malah direstui keluarga masing-masing. Tak berlama-lama pacaran, Alan pun melamar Ita. Ia datang bersama orang tuanya.

Ayah-ibu Ita, Dur Rahman dan Ramlia, setuju puteri mereka dipinang Alan. Pinangan diterima. Rencana pesta pernikahan pun ditentukan, yakni 6 bulan setelah pinangan itu.

Namun, sebelum pernikahan Ita-Alan terjadi, Hendra mendadak datang menemui Ita. Hendra malah datang sambil meminang Ita. “Mendengar maksud kedatangannya itu kita langsung terkejut,” kata Ramlia.

Begitu mendengar gadisnya telah dipinang lelaki lain, Hendra meminta Ita segera memulangkan atau membatalkan pinangan Alan. Karena lebih cinta pada Hendra, tak pikir panjang, Ita setuju. Pinangan Alan dibatalkannya. Betapa malunya ayah-ibu Ita.

Kontan saja orang tua Ita marah, dan meminta Hendra segera meninggalkan putri mereka. Tapi Ita malah mengikuti kemauan Hendra, bahkan pergi bersama lelaki pujannya itu. Selama seminggu mereka berada di Binjai, kota asal Hendra.

“Nggak tahulah mengapa saat itu saya bisa terpesona ketika dia (Hendra -red) datang. Padahal orang tua saya waktu itu melarang hubungan kami karena saya sudah tunangan (dengan Alan) dan takut malu sama tetangga,” jelas Ita, sambil menangis mengenang awal petaka itu.

Karena takut Ita tidak pulang, akhirnya ayah dan ibunya menyerah. Dengan rasa malu, mereka mengembalikan lamaran dari keluarga Alan. Tak lama usai pinangan Alan dipulangkan, Ita pun pulang ke kampung halamannya bersama Hendra. Saat itu juga, mereka dinikahkan, bahkan pestanya cukup meriah.

Ita, yang saat itu berumur 17 tahun, dinikahi dengan pinangan senilai Rp 3 juta plus sepasang cincin sebagai emas kawin. Saking malu melihat gadis yang telah ditunanginya kawin dengan lelaki lain, Alan merantau ke Kerinci, Riau, dan masih melajang hingga kini.

Meski begitu, keluarga Alan masih tetap menjalin silaturahmi dengan keluarga Ita.

Tapi hanya 3 bulan bersuami, derita mulai menghinggapi Ita. Diawali mimpi dipatuk sepasang ular kobra hitam, besoknya tubuh Ita pun mendadak terasa panas luar biasa dan selanjutnya kulitnya makin mengkeriput seperti saat ini. Seiring mendapat penyakit aneh, Hendra, suaminya, pun pergi meninggalkan Ita, sampai sekarang.

‘Maaf, yang Dipanggil itu Ita Umur 19 Tahun, Bukan Nenek ini’

ADA cerita menggelitik sekaligus haru sejak wajah dan tubuh Ita tak beda dengan wanita uzur. Menurut Ramlia, ibu Ita, peristiwa terjadi saat Ita dibawa ke sebuah rumah sakit di Medan, belum lama ini.

Ceritanya, saat itu, Ita dan ibunya, Ramlia, antri menunggu antrian pengobatan. Lalu, begitu giliran Ita tiba, seorang petugas di rumah sakit itu pun memanggil nama lengkat cewek muda ini. “Ita Susilawati,” katanya dari balik ruang pemeriksaan, seperti diulang Ramlia pada POSMETRO MEDAN.

Karena sudah lama menunggu, Ramlia segera menuntun puterinya yang -karena kondisinya- malah lebih mirip jadi ibunya. Tapi begitu melihat yang dibawa ke hadapannya malah seorang nenek, petugas rumah sakit yang memanggil Ita tadi, malah tak menerima kehadiran Ramlia dan Ita.

“Maaf ya Bu, pasien yang kita panggil atas nama Ita berusia 19 tahun, bukan nenek ini. Jadi silahkan Ibu tunggu dulu dan bawa neneknya keluar untuk antri di depan (ruangan ini),” kata si petugas.

Namun setelah Ramlia menjelaskan yang dibawanya adalah Ita yang sejatinya berumur 19 tahun, petugas itu pun kontan terbengong-bengong dan menyilahkan cewek muda berwajah nenek-nenek itu masuk guna diperiksa dokter. Menurut Ramlia, banyak orang terkecoh sejak Ita berubah menjadi nenek-nenek.

“Maaf Nek, Bapak (Dur Rahman) ada di rumah,” demikian tanya orang-orang terkecoh itu pada Ita, asal mendatangi rumah keluarga Ita. Asal mendengar itu, hati Ita selalu teriris sedih. Karena itulah, dia tak mau ke luar rumah. Ita lebih sering menyendiri di kamarnya.


Postingan Populer