Sunscreen selama ini identik dengan aktivitas berenang atau liburan ke pantai. Padahal, produk pelindung matahari ini seharusnya dikenakan setiap hari setiap Anda keluar dari rumah dan terpapar matahari.
Kenyataannya, masih banyak fakta mengenai sunscreen yang belum kita ketahui. Beberapa hal di bawah ini adalah contohnya.1. Banyak produk sunscreen ternyata hanya melindungi kulit dari sinar UVB, kecuali jika pada label kemasannya juga tertulis memiliki proteksi UVA (SPF hanya menunjukkan perlindungan dari UVB).
Perlu Anda ketahui, segala aktivitas yang Anda lakukan di luar ruangan akan rentan terhadap pajanan sinar matahari, kelembaban udara, polusi, dan debu. Minimal, kalau Anda hanya akan terpapar matahari saat turun dari mobil dan berjalan ke dalam ruangan kantor, Anda tetap harus menggunakan krim tabir surya. Sebab, ruangan tertutup hanya akan menahan radiasi UVB, sedangkan UVA tetap akan masuk meskipun kita di dalam ruangan. Begitupun bila cuaca mendung, karena gelap itu hanya berasal dari awan, sedangkan sinar matahari tetap menembus.
2. Para pakar kesehatan mengatakan, sunscreen sebaiknya dioleskan ulang setiap 2 jam. Sebuah studi mendapati bahwa orang yang menunggu hingga 2,5 jam untuk mengaplikasikan ulang sunscreen, kemungkinan kulit untuk terbakar bisa lima kali lebih besar. 3. Produk sunscreen umumnya akan mengalami kedaluarsa setelah sekitar satu tahun, terutama jika produk tersebut sudah terpapar panas di dalam mobil atau tas yang sudah lama tidak Anda pakai. Bahan aktifnya bisa rusak, sehingga tidak bisa memberikan perlindungan yang diinginkan.
Saat sudah kedaluarsa produk sunscreen biasanya menunjukkan ciri khas: terlalu kental atau terlalu encer, krim atau gelnya mengkristal, selain itu juga terlihat seperti ada dua lapisan di dalam krim tersebut.
4. Anda juga harus lebih cermat dalam memilih produk sunscreen. Pilihlah krim dengan SPF yang tinggi, setidaknya SPF30. Untuk aktivitas mendaki gunung atau beraktivitas di tempat-tempat lain yang pajanan sinar mataharinya sangat kuat, pilih yang SPF50. Sunscreen dengan SPF 70 atau 90 tidak benar-benar meningkatkan perlindungan terhadap kulit, dan kulit Anda malah terpapar bahan kimia dua atau tiga kali lebih banyak.
Jika Anda memiliki kulit yang sensitif, lebih baik Anda mengaplikasikan SPF yang lebih rendah secara lebih sering. Sebab, Anda bisa mengalami iritasi atau kemerahan pada kulit jika menggunakan SPF yang lebih tinggi, demikian menurut Annet King, kepala The International Dermal Institute.
5. Setiap kali kulit Anda mengelupas, risiko mengalami kanker kulit akan meningkat. Jika kulit Anda pernah terbakar matahari hingga lima kali dalam hidup Anda, risiko terkena melanoma menjadi dua kali lipat, lanjut King.
Kenyataannya, masih banyak fakta mengenai sunscreen yang belum kita ketahui. Beberapa hal di bawah ini adalah contohnya.1. Banyak produk sunscreen ternyata hanya melindungi kulit dari sinar UVB, kecuali jika pada label kemasannya juga tertulis memiliki proteksi UVA (SPF hanya menunjukkan perlindungan dari UVB).
Perlu Anda ketahui, segala aktivitas yang Anda lakukan di luar ruangan akan rentan terhadap pajanan sinar matahari, kelembaban udara, polusi, dan debu. Minimal, kalau Anda hanya akan terpapar matahari saat turun dari mobil dan berjalan ke dalam ruangan kantor, Anda tetap harus menggunakan krim tabir surya. Sebab, ruangan tertutup hanya akan menahan radiasi UVB, sedangkan UVA tetap akan masuk meskipun kita di dalam ruangan. Begitupun bila cuaca mendung, karena gelap itu hanya berasal dari awan, sedangkan sinar matahari tetap menembus.
2. Para pakar kesehatan mengatakan, sunscreen sebaiknya dioleskan ulang setiap 2 jam. Sebuah studi mendapati bahwa orang yang menunggu hingga 2,5 jam untuk mengaplikasikan ulang sunscreen, kemungkinan kulit untuk terbakar bisa lima kali lebih besar. 3. Produk sunscreen umumnya akan mengalami kedaluarsa setelah sekitar satu tahun, terutama jika produk tersebut sudah terpapar panas di dalam mobil atau tas yang sudah lama tidak Anda pakai. Bahan aktifnya bisa rusak, sehingga tidak bisa memberikan perlindungan yang diinginkan.
Saat sudah kedaluarsa produk sunscreen biasanya menunjukkan ciri khas: terlalu kental atau terlalu encer, krim atau gelnya mengkristal, selain itu juga terlihat seperti ada dua lapisan di dalam krim tersebut.
4. Anda juga harus lebih cermat dalam memilih produk sunscreen. Pilihlah krim dengan SPF yang tinggi, setidaknya SPF30. Untuk aktivitas mendaki gunung atau beraktivitas di tempat-tempat lain yang pajanan sinar mataharinya sangat kuat, pilih yang SPF50. Sunscreen dengan SPF 70 atau 90 tidak benar-benar meningkatkan perlindungan terhadap kulit, dan kulit Anda malah terpapar bahan kimia dua atau tiga kali lebih banyak.
Jika Anda memiliki kulit yang sensitif, lebih baik Anda mengaplikasikan SPF yang lebih rendah secara lebih sering. Sebab, Anda bisa mengalami iritasi atau kemerahan pada kulit jika menggunakan SPF yang lebih tinggi, demikian menurut Annet King, kepala The International Dermal Institute.
5. Setiap kali kulit Anda mengelupas, risiko mengalami kanker kulit akan meningkat. Jika kulit Anda pernah terbakar matahari hingga lima kali dalam hidup Anda, risiko terkena melanoma menjadi dua kali lipat, lanjut King.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar